Liputan6.com, Doha- Bek Kroasia, Josko Gvardiol punya pengalaman menarik di Piala Dunia 2022. Dia harus menjaga Lionel Messi saat Kroasia kalah 0-3 dari Argentina di perempat final Piala Dunia Qatar.
Gvardiol jadi sorotan karena dia gagal menjaga Messi. Beda usia sekitar 15 tahun, Messi bisa mengecoh bek muda Kroasia ini dengan baik sehingga menciptakan gol ketiga untuk Argentina yang dicetak Julian Alvarez.
Joko Gvardiol sebenarnya tak asing dengan Lionel Messi. Keduanya juga terlibat bentrok saat RB Leipzig main hadapi PSG di Liga Champions.
Advertisement
Meski begitu, Gvardiol mensinyalir Messi tampil beda kalau berseragam timnas Argentina.
"Ini pengalaman menarik meski saya pernah melawan dia saat di klub musim lalu. Dia benar-benar berbeda kalau main di klub dan juga timnas," kata Gvardiol seperti dikutip Metro.
Cerita
Gvardiol akan menjadikan momen lawan Messi sebagai cerita masa depan. Dia meyakini bisa kalahkan Messi di masa mendatang.
"Saya senang bisa main melawan dia meski kami kalah. Di masa mendatang, saya bisa bercerita kepada anak saya kalau saya pernah jaga Messi selama 90 menit," katanya.
"Saya pikir lain kali kami akan mengalahkan dia."
Striker Kroasia, Andrej Kramaric memberi pujian yang sama. Dia mengatakan Messi sebagai pemain terhebat di sejarah sepak bola.
"Messi adalah pemain terhebat di sejarah sepak bola," katanya.
Advertisement
Messi Bidik Sejarah
Lionel Messi sudah menggoreskan berbagai rekor di Piala Dunia 2022. Kini dia berpotensi menulis sejarah baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Messi mencoba jadi pemain pertama yang mencetak gol di tiap fase babak gugur pada satu edisi Piala Dunia.
Sebelumnya sosok berusia 35 tahun ini merobek gawang Australia (16 besar), Belanda (8 besar), dan Kroasia (semifinal) untuk membawa Argentina lolos ke final Piala Dunia 2022.
Kala membuat gol melawan Kroasia di Lusail Starium, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB, Messi mengikuti jejak lima nama. Mereka adalah Salvatore Schillaci (1990), Roberto Baggio (1994), Hristo Stoichkov (1994), Davor Suker (1998), dan Wesley Sneijder (2010).
Namun, para pendahulunya itu tidak ada yang bisa menciptakan gol di final. Schillaci (Italia), Stoichkov (Bulgaria), dan Suker (Kroasia) tidak mendapat kesempatan karena negara masing-masing takluk di semifinal.
Sementara Baggio (Italia) dan Sneijder (Belanda) gagal melanjutkan performa. Keduanya bahkan sama-sama bernasib buruk dan menderita kekalahan, dengan Baggio bahkan gagal menunaikan tugas sebagai algojo pada adu penalti.
Messi kini berharap tidak bernasib sama seperti Baggio dan Sneijder sembari memburu rekor unik ini pada laga puncak Piala Dunia Qatar.
Semua Ingin Messi Juara
Para bintang sepak bola dunia banyak yang mendukung Lionel Messi jadi juara. Bintang Swedia dan AC Milan, Zlatan Ibrahimovic misalnya.
Dia mengatakan juara Piala Dunia 2022 sudah bisa ditebak karena sudah takdir. Dia mengklaim, juara sudah bisa terlihat sejak jauh hari.
"Saya pikir siapa yang bakal memenangkan Piala Dunia sudah tertulis. Anda tahu siapa yang saya maksud. Saya pikir Messi akan angkat trofi, ini sudah ditakdirkan begitu," katanya.
Dukungan juga diberikan Luka Modric. Kapten Kroasia ini boleh saja kecewa gagal tampil di final Piala Dunia 2022. Meski demikian, dia menerima kekalahan atas Argentina dengan lapang dada. Dia bahkan mendoakan Lionel Messi bisa memenangkan pertandingan final nanti dan meraih trofi Piala Dunia pertamanya.
"Selamat dan saya berharap semoga sukses di final untuk Messi,” katanya dalam wawancara pasca pertandingan. "Dia menjalani turnamen yang luar biasa dan dia menunjukkan kehebatannya.
Advertisement